[Prologue]
“Dentuman keras terdengar di seluruh penjuru. Pasak Bumi bergemuruh, menghembuskan asap yang menggulung. Tanah pun berguncang seakan langit akan runtuh.”
“Ketika Mahayajna dan Patih tiada lagi kuasa, teriakan dan tangis manusia menggempita dengan alunan genta, meminta ampunan pada Dewata.”
“Ombak besar menjalar memasuki kota, menenggelamkan apa saja tanpa sisa.”
“Itulah hukuman dari Hyang Keresa.”
Seorang anak kecil sekejap tertegun usai mendengar kisah tersebut.
“Nah, sekarang jadilah anak yang baik. Kalau tidak, para Dewa akan marah dan rumah kita akan seperti rumah mereka.”
Seorang perempuan muda tersenyum sembari mengusap kepala anaknya.
“Iya.” Jawab anak itu mengangguk.
“Sekarang, tidurlah.”
“Iya.” Jawab anak itu mengangguk.
“Sekarang, tidurlah.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar